Syurigo adalah Blog yang menampilkan Cerita Sex Terbaru 2016,Cerita Dewasa Terhits, Cerita Mesum, Cerita Bokep, Cerita Porn, Cerita Penggugah Hasrat sex, Cerita Seks Dewasa, Foto Sex secara gratis dan selalu update | Cerita Sex Indahnya Satu Malam Menemani Tante Kesepian
Kuliah oh kuliah…begitulah yang namanya kuliah. Sehari-hari banyak tugas, kadang juga antara tugas dan liburan itu perbedaannya nggak ada. Pas liburan saja masih saja ngerjain sesuatu. Aku sendiri seperti ini. Setelah putus sama pacar yang mana juga sepupuku sendiri setahun yang lalu aku menjomblo. Lebih tepatnya it’s complicated. Kalau dibilang belum punya pacar, emang aku belum punya masih pe-de-ka-te istilahnya. Sedangkan kalau dibilang punya pacar….iya juga sih. Soalnya aku sekarang ini sedang deket ama satu cewek namanya Iskha.
Cerita Sex Indahnya Satu Malam Menemani Tante Kesepian |
Sebenarnya alasan pisah karena LDR-an itu sesuatu yang klasik. Semua orang pernah merasakannya. Terlebih aku dengan Vira-sepupuku itu sangat dekat. Kami udah dua tahun bro pacaran. Semenjak kelas 1 SMA. Dan pisah hanya gara-gara aku di sini dan dia di sana. Ah, sudahlah. Masa lalu. Kembali ke masa kuliah.
Ngomong-ngomong soal bohay, aku kenal dengan seorang dosen cakep, cantik dan primadona kampus. Namanya Bu Reni. Sebagai guru yang cantik berkacamata dengan bingkai emas, duh matanya itu bikin nusuk ke hatiku. Cieeh… beliau seorang yang ngajar mata kuliah Metodologi Penelitian. Entah bagaimana otaknya bisa seencer itu mengutak-atik rumus dan perhitungan. Beliau memang pintar, selain itu juga aku nggak tahu kalau beliau itu single, bukan bukan, lebih tepatnya barusan cerai. Dia punya anak satu. Tinggal sendirian di sebuah kontrakan yang aku akan ceritakan nanti.
Selama mengikuti perkuliahannya aku tentu saja semangat 45. Padahal sebelumnya ketika diulang oleh dosen lain sebut saja namanya Pak Roni. Duh, nggak semangat. Bawaannya ngantuk melulu. Tapi beda ketika Bu Reni mengajar. Seakan-akan aku serasa berada di taman-taman surga.
Bu Reni menarik, tentu saja. Rambutnya sedikit merah, matanya hitam kecoklatan, kulitnya bersih mulus, dan yang aku nggak tahu adalah dalemannya. Nanti juga tahu. Hehehe.
Aku paling awal tiba di kelasnya dan paling akhir keluar dari kelasnya. Karena perlu bertanya tentang materi-materi perkuliahannya walaupun sebenarnya aku sudah tahu sih tapi aku tanyakan saja, sekalian modus. Berangkat dari sinilah aku akhirnya dekat dengan beliau. Bu Reni merupakan pribadi yang menyenangkan. Senyumnya renyah, bahkan dia tak pernah menolak ketika aku ajak makan di kantin. Mungkin karena inilah aku akhirnya mulai menggoda beliau.
Malam minggu tepatnya sebagai seorang jomblo di kamar kost nonton film sendirian itu hal yang biasa. Hingga akhirnya aku iseng aja sih SMS-an ama semua temen-temen. “Lagi ngapain?” Hampir semua orang jawabnya “Apel”, “kencan”, “jalan-jalan” jiyaaahhh… oke deh. Apes bagi jones (jomblo ngenes) seperti aku.
Aku pun iseng aja, dan nekat ketika melihat kontak Bu Reni. Aku kirimi sms..berikut isi sms nya :
#Quote Originally Posted by SMS to Reni#
Malam minggu enaknya nonton film nih
Aku sebenarnya berharap-harap cemas beliau bakal menanggapinya. Dan akhirnya ditanggapi juga.
Malam minggu enaknya nonton film nih
Aku sebenarnya berharap-harap cemas beliau bakal menanggapinya. Dan akhirnya ditanggapi juga.
#Quote Originally Posted by SMS from Reni#
Udah lama nggak nonton film. Mau ngajak aku?
Aku menegakkan alis dan ngikik. Nggak nyangka dosen itu mau menerima sinyalku.
Udah lama nggak nonton film. Mau ngajak aku?
Aku menegakkan alis dan ngikik. Nggak nyangka dosen itu mau menerima sinyalku.
#Quote Originally Posted by SMS to Reni#
OK. Yuk?! Aku jemput?
Dan dia pun membalas.
OK. Yuk?! Aku jemput?
Dan dia pun membalas.
#Quote Originally Posted by SMS from Reni#
Siapa takut.
Akhirnya aku pun minjem motor. Minjem motor bro, mau gimana lagi emang lagi nggak punya kendaraan. Untunglah motor yang aku kendarai itu motor punya tetangga, motor Honda Tiger. Lumayan kan? Tak berapa lama kemudian aku pun sampai juga di rumah dosen yang cakep itu.
Siapa takut.
Akhirnya aku pun minjem motor. Minjem motor bro, mau gimana lagi emang lagi nggak punya kendaraan. Untunglah motor yang aku kendarai itu motor punya tetangga, motor Honda Tiger. Lumayan kan? Tak berapa lama kemudian aku pun sampai juga di rumah dosen yang cakep itu.
Begitu aku sampai aku langsung ketuk pintu rumahnya. Pintu dibuka. Alamaaaakkk….aku kucek-kucek mataku sendiri. Seperti melihat bidadari turun dari kayangan bro. Bu Reni pakai baju warna abu-abu, lebih tepatnya gaun terusan se-lutut. Dia membawa tas dan yang bikin aku nggak enak adalah bagaimana dia nanti kalau naik motor??
Wow!” gumamku.
“Kenapa? Koq kaya’ lihat hantu?” tanyanya.
“Anda luar biasa,” kataku.
“Jadi keluar nggak nih?” tanyanya.
“OK, yuk!”
Akhirnya yup, aku membonceng dia. Tahu sendirilah cewek dengan gaun seperti itu naik ke motorku. Duile, itu pahanya terekspos, apalagi dia sedikit nungging dan payudaranya nempel di punggung. Empuk-empuk gimana gitu gaes.
“Kenapa? Koq kaya’ lihat hantu?” tanyanya.
“Anda luar biasa,” kataku.
“Jadi keluar nggak nih?” tanyanya.
“OK, yuk!”
Akhirnya yup, aku membonceng dia. Tahu sendirilah cewek dengan gaun seperti itu naik ke motorku. Duile, itu pahanya terekspos, apalagi dia sedikit nungging dan payudaranya nempel di punggung. Empuk-empuk gimana gitu gaes.
Selama naik motor aku dan beliau ngobrol banyak. Bahkan sampai ke bioskop kami pun nonton film romantis. Di situlah mungkin karena pengaruh chemistry, kami pegangan tangan. Hingga akhirnya, aku beraniin buat nyium Bu Reni. Yes, dapet. Bu Reni wajahnya pasti memerah walaupun lampu bioskop padam, tapi aku bisa merasakannya.
Malam itu setelah nonton aku traktir beliau makan. Dan tangan kami nggak pernah lepas satu sama lain. Aku tak pernah bilang “I Love You” ke beliau. Hanya saja bahasa tubuh saja yang bicara. Jalan-jalan ke taman, bercanda di sana, sampai akhirnya jam sudah menunjukkan pukul 23.00. Waktunya pulang. Aku pun mengantar dia pulang.
Sesampainya di rumah. Terus terang aku canggung. Aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan besok. Hingga kemudian sebelum aku beranjak balik, aku beranikan diri masuk ke rumahnya. Dia agak terkejut, tapi begitu aku mencium bibirnya lagi dan memagutnya ia pun pasrah. Eng…ing….eng. Adikku langsung on.
Mungkin karena Bu Reni sudah lama tidak dibelai lelaki karena bercerai dengan suaminya, akhirnya malam itulah nafsunya mulai terbakar. Dan aku seperti kucing diberi ikan asin. Ya udah, caplok sekalian. Terus terang, sekalipun aku ama Vira dulu pernah pacaran, tapi kami sama sekali tak pernah ML, jadi aku bener-bener masih perjaka.
So, be it.
Bu Reni langsung menggelepar-gelepar di sofa ketika aku serang bertubi-tubi dengan ciumanku. Aku cukup bernafsu apalagi setelah gaunnya aku loloskan, duh itu toket. Alamaaak, putih, montok bro, branya kaya’nya nggak cukup deh. Beliau sendiri yang bantu ngelepasin itu bra. Aku langsung nyosor deh, kenyangin untuk mimik cucu. Kujilatin putingnya, kuencut, kukenyot terserah deh apa bahasanya.
“Aahhh… Arc, hhhmmmhh…come on, more…give me more!” desahnya.
Bu Reni juga melepaskan bajuku, hingga aku sekarang benar-benar telanjang bulet. Ia langsung meraih pusakaku. Dia bener-bener udah bernafsu hingga langsung saja otongku dilahapnya. Dikocok dan disedot. Uuuggghhh…. lemes deh lemes. Aku hanya bisa menikmati aksinya saja sambil grepe-grepe itu toket biadab. Dia jilati batangku, sampai ke buah pelerku pun disedot-sedot. Nikmat banget pokoknya.
Bu Reni juga melepaskan bajuku, hingga aku sekarang benar-benar telanjang bulet. Ia langsung meraih pusakaku. Dia bener-bener udah bernafsu hingga langsung saja otongku dilahapnya. Dikocok dan disedot. Uuuggghhh…. lemes deh lemes. Aku hanya bisa menikmati aksinya saja sambil grepe-grepe itu toket biadab. Dia jilati batangku, sampai ke buah pelerku pun disedot-sedot. Nikmat banget pokoknya.
Kemudian aku dorong dia agar berbaring. Jrit! Koq gue makin sange aja melihat itu mekinya yang dicukur bersih brow. Kusosor deh itu meki. Kujilati sepanjang garisnya hingga aku hisap klitnya. Rasanya nggak usah aku kasih tahu, coba aja sendiri. Hehehehe…Yeup kuoral tuh meki hingga ia orgasme sambil berkali-kali nyebut namaku.
Setelah itu aku beringsut menindih dia. Sambil bertumpu dengan lenganku, Bu Reni menatapku dengan matanya yang sayu. Dia rasanya bener-bener kepengen banget. Aku tak mungkin dong nolak.
“Bu Reni, maaf yah. Aku baru pertama kali ini ngelakuin ini. Jadi selamat deh, anda dapatin perjakaku,” kataku.
Bu Reni hanya tersenyum sambil memejamkan mata. Aku kemudian menggesek-gesek kepala kontiku di belahan memeknya. Bu Reni melenguh berkali-kali sampai ia mencubit pinggangku.
“Masukin ajah!” katanya.
Bu Reni hanya tersenyum sambil memejamkan mata. Aku kemudian menggesek-gesek kepala kontiku di belahan memeknya. Bu Reni melenguh berkali-kali sampai ia mencubit pinggangku.
“Masukin ajah!” katanya.
Mendapat lampu hijau itu pun aku segera memasukkannya. Maklum bet, baru pertama ML, jadi blom tahu lubangnya. Berkali-kali meleset. Hingga kemudian dia mengarahkannya dengan bantuan tangannya. BLESSSS….. Uuugghhh… rasanya anget, kontiku sesak banget di dalam sana. Ngiluuuu…
“Ahhkk… Bu Reni, enak banget!” kataku.
“Goyangin pelan yah!” katanya.
“Goyangin pelan yah!” katanya.
Aku pun menggoyangnya pelan. Kugoyang pelan, sampai aku dorong penuh. Kontiku serasa ambles dilalap memeknya. Aku merasakan banjir banget itu liang senggama dosen cantik ini. Sesekali aku kenyot putingnya lagi. Di atas sofanya inilah aku melepas perjakaku. Karena baru pertama kali ML, jadinya wajar kalau hanya dalam 10 menit saja aku sudah kepengen ngecrot.
“Bu, aku mau keluar,” kataku.
“Iya, keluarin aja!” katanya.
“Iya, keluarin aja!” katanya.
Aku pun menggenjotnya dengan cepat dan Croooottt!… tahu sendiri spermo perjaka itu kaya’ gimana kalau pertama kali muncrat. Banyak banget. Anget pula. Bu Reni sampai menggigit bibirnya dan mengapitkan kedua kakinya ke pinggangku.
“Maaf ya bu, udah lancang giniin ibu,” kataku.
“Hehehe, nggak apa-apa. Entah deh, mungkin ibu lagi butuh juga. Udah lama nggak dibelai,” kata beliau.
“Hehehe, nggak apa-apa. Entah deh, mungkin ibu lagi butuh juga. Udah lama nggak dibelai,” kata beliau.
Akhirnya malam itu kami ngobrol deh. Beliau pun menceritakan bahwa dia termasuk orang yang libidonya tinggi. Sebelum aku beliau pernah nyoba ama temen dosen, yang ia rahasiakan namanya. Tapi nggak enak. Karena gayanya monoton. Ini adalah kedua kalinya beliau dapat perjaka. Ya jelaslah, pertama ama mantan suaminya dulu. Beliau juga menceritakan alasan perceraiannya adalah karena urusan harta. Suaminya nggak kerja, dan hanya morotin duitnya aja. Akhirnya cerailah.
Sebenarnya Bu Reni menyesal juga bercerai, dia sebenarnya ingin agar suaminya kembali. Terlebih sekarang mantan suaminya udah sukses. Tapi sepertinya susah. Apalagi diketahui mantan suaminya sudah dekat juga dengan perempuan lain. Yang jadi masalah adalah anak mereka. Anak mereka kepingin agar mereka bisa bersatu lagi.
Dari curhatan beliau ini aku pun akhirnya hanya bisa kasih solusi agar lebih baik pikirkan saja anaknya. Sebab kebahagiaan anak itu yang paling utama. Jadi orang tua tak boleh egois, karena namanya juga orang tua, harus bisa memberikan yang terbaik buat anak mereka, sekalipun itu mengorbankan keegoisan mereka.
Dan malam itu, aku ngulangi lagi ama Bu Reni, kali ini lebih panas dan lebih lama. Entah deh berapa ronde, lupa. Yang jelas kami menikmati malam itu sampai pagi.
Paginya aku balik ke kos. Aku dan Bu Reni hanya cinta satu malam. Yap, beliau menganggap aku sebagai teman saja. Nggak lebih dari itu. Setelah aku lulus, kabarnya beliau rujuk kembali dengan suaminya. Suaminya sudah tobat, sudah kembali jadi suami yang bertanggung jawab dan jadi pekerja keras. Dan dari situlah awal mula aku ngerasain yang namanya seks. Pengalaman pertama dan tidak akan pernah aku lupa. Kabarnya Bu Reni sekarang? Ntahlah, sudah bertahun-tahun nggak tahu lagi kabarnya. Semoga beliau bahagia dengan keluarganya.- Cerita Sex Terbaru 2016,Cerita Dewasa Terhits, Cerita Mesum, Cerita Bokep, Cerita Porn, Cerita Penggugah Hasrat sex, Cerita Seks Dewasa, Foto Sex secara gratis dan selalu update | Cerita Sex Indahnya Satu Malam Menemani Tante Kesepian